Jumat, 13 Januari 2012

Perubahan Hari Sabat


Perubahan Hari Sabat

Dalam Alkitab terdapat perintah ilahi supaya memelihara hari ketujuh sebagai hari Sabat. Baca Keluaran 20:8-11. Karena hukum hari Sabat Allah begitu jelas, mengapa sangat banyak orang yang percaya kepada Alkitab memelihara hari yang sama sekali berbeda dari hari yang disebutkan Allah dalam itu ?  Ini adalah benar-benar suatu situasi yang membingungkan .  Banyak menuntut hari Sabat sudah diubah oleh Kristus ketika Ia disalibkan dan pada hari Sabat baru telah ditetapkan pada peristiwa yang sama .  Kita harus mengetahui bagaimana perubahan itu terjadi.  Kita dapat mengetahui apa yang dikatakan Alkitab mengenai pertanyaan hari Sabat ini.  Baca Mazmur 119:18.


1.      Bergantung kepada fakta apakah tugas kita untuk menyembah Allah ? Di manapun  Allah membuat suatu tuntutan supaya dihormati dan disembah diatas allah orang kafir biasanya Dia menyebutkan bukti dari kuasaNya yang kreatif.  Baca Mazmur 96:5; Yesaua 40:25; 18; Mazmur 100:3; 95:6.  Alasan yang diberikan oleh makhluk-makhluk sorga atas penyembahan mereka kepada Allah ialah, “Engkau layak menerima puji-pujian dan hormat dan kuasa; sebab Engkau telah menciptakan segala sesuatu.” Wahyu 4:11.

Catatan: Hari Sabat sebagai peringatan penciptaan yang selalu kita hormati adalah karena Allah—Dia adalah pencipta, dan kita adalah ciptaanNya. Selama Allah sebagai pencipta kita terus menjadi sebab yang sah untuk penyembahan Ilahi.  Hari Sabat akan tetap sebagai suatu peringatan kepada fakta itu.

2.      Apakah Kristus mengubah hari Sabat ? “Jangalah kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk meniadakan hukum Taurat atau kitab para nabi.  Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya.  Karena Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya selama belum lenyap langit dan bumi ini, satu iota atau satu titikpuntidak akan ditiadakan dari hukum taurat, sebelum semuanya terjadi.” Matius 5: 17,18.

Catatan: Yesus memelihara hari yang dipelihara orang Yahudi yang setiap orang mengetahuinya bahwa Hari Sabat adalah hari yang ketujuh. Ini adalah kebiasaanNya. Baca Lukas 4:16. Dan juga menyatakan murid-murid itu akan memelihara hari Sabat sama seperti yant ertulis dalam hokum ke-4 dari 10 hukum moral Allah sesudah kenaikanNya (Matius 24:20).

3.      Apakah rasul-rasul membuat perubahan dari hari ketujuh ke hari pertama ? Alkitab mencatat mereka selalu memelihara hari Sabat hari ketujuh yang sama yang dipelihara orang Yahudi.  Baca Kisah 13:14,42,44; 17:1-3; 18:4. Didalam buku Kisah para rasul disebutkan bahwa murid-murid Yesus dan para rasul 84 kali mereka memelihara hari sabat dan tidak satu ayatpun yang menyebutkan ada pemeliharaan hari yang kudus selain hari Sabat.

4.      Apakah Allah mengetahui bahwa suatu kekuasaan akan timbul yang akan menuntut hak untuk mengubah hukumNya? Jika demikian bagaimana Dia memberitahukannya ? “Ia akan mengucapkan perkataan yang menentang Yang Maha Tinggi, dan akan menganiaya orang-orang kudus milik Yang Mahatinggi; ia berusaha untuk mengubah waktu dan hukum, dan mereka akan diserahkan ke dalam tangannya selama satu masa dan dua masa dan setengah masa.” Daniel 7:25.

Catatan: Dalam mimpi kepada Daniel ditunjukkan satu kuasa yang akan bangkit disebut “tanduk kecil” yang akan mencabut tiga kuasa lain.  Dan pada tanduk itu”tampak ada mata seperti mata manusia, dan mulut yang menyombong.” Baca Daniel 7:8.  Dan “tanduk itu berperang melawan orang-orang kudus.” Baca Daniel 7:21.

5.      Apa sifat-sifat dari kekuasaan ini ? Dalam Daniel 7:25 kepada nabi itu telah ditunjukkan tiga sifat dari kekuasaan ini dan lamanya menjadi unggul.  Sifat-sifatnya ialah:
a.                  Kekuasaan itu akan “mengucapkan perkataan yang menentang” Yang  Mahatinggi, membuat dirinya sama dengan Allah.  Apabila seseorang apakah dia perorangan atau sistem agama, berusaha menggantikan tempat Allah, ini adalah penghinaan.  Markus 2:3-12, menceritakan penyembuhana orang yang lumpuh.  Ahli-ahli Taurat tahu bahwa hanya Allah yang dapat mengampuni dosa.  Apabila manusia berudaha melakukannya itu adalah penghinaan.  Yesus dpat mengampuni dosa dan juga menyembuhkannya.
b.                  Kekuasaan itu akan “Merusak” umat Allah – penganiayaan.
c.                  Kekuasaan itu akan “mengubah waktu dan hukum” – tidak mengindahkan kekuasaan Allah.

Lamanya waktu yang diperuntukkan kepada kekuasaan ini menjadi unggul ialah “satu masa, dua masa dan setengah masa”  Jangka waktu yang sama ini disebutkan dalam Wahyu 12:14 dan ditafsirkan dalam Wahyu 12:6 menjadi “seribu dua ratus enam puluh hari.”  Karena ini adalah waktu nubuatan kita mneggunakan prinsip tafsiran nubuatan—satu hari untuk satu tahun (Yehezkiel 4:6).  Kekuasaan ini takkan sampai 1260 tahun.  Kuasa tanduk kecil ini cocok kepada setiap bagian dari nubuatan ini.  Kekuasaannya timbul pada tahun 538 Tarikh Masehi sesudah membinasakan  tiga kekuasaan Arya yakni Heruli, Vandalo dan Ostrogotho.  Dan itu tetap unggul selama 1260 tahun.  Pada tahun 1798 kekuasaan sistem ini mendapat pukulan yang mematikan.  Sesudah dua tahun kekuasaan itu terus menjadi kekeuasaan banyak artinya tetapi dirampas dari kekuasaan sipil yang pernah ia miliki.  Yohanes menyatakan kekuasaan ini sebagai telah mendapat luka yang membahayakan dalam Wahyu 13:3.

6.      Apakah  sistem ini menuntut dia mempunyai kuasa untuk mengubah hukum Allah, dan terutama untuk mengubah hari Sabat ?

Rev. Peter Giermann menyebutkan tuntutan kekuasaan ini dalam bukunya Convert’s Catechism:
Pertanyaan : Yang mana hari Sabat ?” “Jawab: Sabtu ialah hari Sabat.”
Pertanyaan : Mengapa kita memelihara hari Minggu ganti hari Sabtu karena Majelis Laodecea (366 TM) memindahkan kekhidmatan dari hari Sabtu ke hari Minggu.”

Dalam Catechism of the Councel of Trent yang diterjemahkan oleh John A. Mc Hugh dan Carlo J. Callan itu dinyatakan, “Tetapi Gereja Allah telah memikirkannya baik untuk memindahkan perayaan dan pemeliharaan  hari Sabat ke hari Minggu.” Halaman 402.

Pertanyaan mengenai hari Sabat Alkitab jauh lebih banyak dari pertanyaan hari-hari lainnya.  Itu berhubungan dengan keinginan seorang untuk melakukan apa saja yang diminta Kristus.  Allah tidak memaksa manusia untuk menurut.  Salomo dianjurkan supaya mengenal Allah dan “beribadahlah kepadaNya dengan tulus ikhlas dan dengan rela hati..” I Tawarikh 28:9.  Ketika persembahan dibawa  ke kaabah Salomo permohonan adalah jelas, sederhana dan langsung.” Maka siapakah pada hari ini yang rela memberikan persembahan kepada Tuhan ? “ I Tawarikh 29:5.  Ketika Kristus datang ke dunia permohonanNya yang satu-satunya ialah “Ikutlah Aku.” Dia adalah penjelmaan dari segala kebenaran.  Dia katakan tentang diriNya,” Akulah jalan kebenaran dan hidup.  Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.” Yohanes 14:6.  Dalam pemeliharaan hari Sabat  Yesus adalah teladan kita.” Ia datang ke Nazaret tempat Ia dibesarkan, dan menurut kebiasaanNya pada hari Sabat Ia masuk ke rumah ibadat, lalu berdiri hendak membaca dari Alkitab.” Lukas 4:16.
           
“Pertanyaan: Adakah engkau mempunyai cara lain untuk membuktikan bahwa gereja mempunyai kuasa untuk menetapkan hari raya atau peraturan ?”  Jawab : Sekiranya ia tidak mempunyai kuasa demikian, ia tidak dapat melakukan itu di mana semua pemimpin agama modern setuju kepadanya, ia tidak dapat menggantikan pemeliharaan hari Minggu hari pertama untuk pemeliharaan hari Sabtu hari ketujuh, sutau perubahan untuk mana tidak ada kekuasaan kitab suci.” Rev. Stephen Keenan, “ A Doctrinal Catheism, halaman 174. New York: Edward Dunigan and Brothers, 1851.
           
“Pertanyaan: Oleh siapa hari Sabat itu diubah ? “Jawab: Oleh para penguasa gereja, rasul-rasul yang juga memeliharanya; ketika Yohanes dikuasai Roh pada hari Tuhan (yaitu Minggu). Apoc 1:10.

“Pertanyaan : Bagaimana engkau buktikan bahwa gereja mempunyai kuasa untuk memerintahkan pesta-pesta dan hari-hari suci ?
“Jawab: Dengan tindakan menukar hari Sabat ke hari Minggu, yang diizinkan kaum pembaharu, dan oleh sebab itu mereka sendiri bertentangan oleh memelihara hari Minggu dengan setia, dan melanggar kebanyakan hari pesta-pesta lain yang diperintahkan oleh gereja yang sama.

“Pertanyaan: Bagaimana engkau membuktikannya ? “Jawab: Karena dengan memelihara hari Mingu mereka mengakui kuasa gereja untuk mentahbiskan pesta-pesta, dan memerintah mereka di bawah dosa; dan dengan tidak memelihara pesta-pesta lainnya yang diperintahkan olehnya, sebenarnya mereka kembali menyangkal kekuasaan yang sama--- Rev. Henry Tubeville, D.D.R.C., An Abridgement of the Christian Doctrine, hal. 58 New York: Edward Duningan and Brothers, approved 1833.

Bagaimana seorang pembaharu akan menjawab tantangan ini? “Engkau akan menceritakan kepada saya bahwa hari Sabtu adalah hari Sabat orang Yahudi, tetapi  hari Sabat orang Kristen telah ditukar pada hari Minggu! Tetapi oleh siapa ?  Siapa mempunyai kuasa untuk mengubah hukum yang tegas dari Allah yang Mahakuasa? Ketika Allah telah berbicara dan mengatakan, Engkau harus menyucikan hari Ketujuh, siapa yang akan berani mengatakan, Tidak, engkau boleh bekerja dan melakukan segala hal pekerjaan duniawi pada hari ketujuh; tetapi engaku harus menyucikan hari pertama sebagai gantinya? Ini adalah satu pertanyaan yang sangat penting, yang saya tidak tahu bagaimana engkau dapat menjawabnya.

“Engkau adalah seorang  pembaharu, dan engkau mebgakui berjalan dengan Alkitab dan hanya Alkitab ; namun dalan hal yang begitu penting seperti pemeliharaan satu hari datang tujuh hari sebagai hari yang suci, engkau berjalan melawan tulisan Alkitab yang nyata, dan menempatkan hari lain untuk menggantikan hari yang telah diperintahkan Alkitab. Perintah untuk menyucikan hari ketujuh adalah salah satu dari kesepuluh perintah itu; engkau percaya bahwa kesembilan yang lain tetap mengikat, siapa memberikan kuasa kepadamu untuk mengubah perintah yang keempat itu ? Jika engkau percaya bahwa kesembilan yang lain tetap mengikat, siapa memberikan kuasa kepadamu untuk mengubah perintah keempat itu ? Jika engkau berpendirian tetap kepada prinsipmu sendiri, jika engkau benar-benar mengikut Alkitab dan hanya Alkitab, engkau harus mampun untuk menujukkan beberapa bagian dari Perjanjian Baru di mana perintah keempat ini dengan sengaja diubah.”  --- Library of Christian Doctrine: Why Don’t You Keep the Sabbath Day? Halaman 3,4. London: Burus and Oats.

Dan ini adalah tantangan yang lain: Yesus mengatakan setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya setiap hari dan mengikut Aku.” Lukas 9:23. Tertulis dalam Lukas 19:10, “Sebab Anak Manusia datang untuk mencari dan menyelamatkan yang hilang."”Para nabia zaman dahulu kala telah menyelidik janji,” Sungguh Aku Datang.” Mazmur 40:8; Zakaria 2:10; Ibrani 10:7.  Sekarang “setelah genap waktunya” (Galatia 4:4) yang dimaksud ialah Yesus. Setiap aspek utama dari hidupNya memainkan peranan penting dalam pekerjaan keselamatan. Melalui kelahirannya dari anak dara keluarga dunia dan sorga yang merenggang dipersatukan kembali.  Tuhan datang ke dunia supaya  dia dapat membawa umat manusia kembali ke sorga.  HidupNya yang sempurna sebagai manusia memberikan teladan penurutan kepada kita (Yohanes 15:10; I Yohanes 2:6) dan juga penyucian (Yohanes 17:19)Karena Yesus adalah Allah, Ia memberikan kuasa penurutan kepada kita (Roma 8:3,4). Karena Ia mengatakan bahwa maksud kedatangnNya ke dunia adalah untuk “menyelamatkan yang hilang” adalah nyata bahwa Yesus datang bukan hanya untuk mengembalikan manusia tetapi juga yang telah hilang sebagai akibat dosa manusia.  Oleh sebab itu adalah jelas bahwa dunia ini satu hari kelak akan dikembalikan kepada keindahan Eden semula.  Manusia yang tidak berdosa akan menempati dunia dalam kondisi yang dibaharui.  Hari penyembahan Allah akan diperlihara untuk menghormati Allah dan sebagai peringatan bahwa Dia akan dipelihara untuk menghormati Allah dan sebagai peringatan bahwa Dia adalah Pencipta dan Penebus (Yesaya 66:23Yehezkiel 20:12,20).  Apakah kedatangan Kristus ke dunia ini yang direncanakan  untuk memenangkan kesetiaan manusia, akan sia-sia? Sekarang ada gerakan besar seluruh dunia terhadap penurutan kepada Allah bukan hanya  dalam hal pemeliharan hari Sabat Alkitab tetapi juga kemauan untuk mengikut Yesus dalam segala hal.  Tali perjanjian dan pengabdian untuk mengikut Yesus ini janganlah putus di mana engkau berdiri.


7.      Bagaimana saya dapat membuat penemuan seperti yang dibuat anak dara Maria ? Apabila engkau membuat penemuan ini engkau akan mendapat pandangan hidup yang baru.  Akan terjadi beberapa perubahan dan suatu penjelmaan yang sungguh-sungguh.  Khotbah besar Yesus tentang tanda-tanda kedatanganNya ke dunia ini tertulis dalam Matius 24.  Tambahan kepada tanda-tanda kedatang Kristus seperti perang, kelaparan, penyakit sampar, gempa bumi, nabi-nabi palsu, kristus palsu, dan tanda-tanda pada matahari, bulan dan bintang-bintang, demikian juga Injil diberitakan ke seluruh bangsa, suku, bahasa dan kaum, zaman menjelang kedatang Kristus sama dengan zaman Nuh(Matius 24:37-39). Nuh pindah dengan iman dan juga dengan ketakutan yang saleh dalam persediaan bahtera itu.  Itu memerlukan iman yang sungguh-sungguh untuk melakukan apa yang dia perbuat.  Sekiranya ia tidak didorong oleh ketakutan yang saleh dia tidak akan pernah membangun bahtera itu di lereng bukit yang kering itu dan kemudian mengharapkannya terapung walaupun hingga waktu itu hujan belum  pernah turun di atas dunia ini.” Karena iman, maka Nuh dengan petunjuk Allah tentang sesuatu yang belum kelihatan – dengan taat mempersiapkan bahtera untuk menyelamatkan keluarganya; dan dengan iman itu ia menghukum dunia, dan ia ditentukan untuk menerima kebenaran, sesuai dengan imannya.” Ibrani 11:7. Ini adalah jenis iman dan ketakutan yang saleh yang diperlukan sekarang. Pada permulaan pekerjaanNya Yesus menghadiri perkawinan di Kana, Galilea.  Upacara itu mungkin berakhir setelah beberapa hari.  Murid-murid dan Anak Dara Maria hadir juga di sana. Ketika anggur habis Maria mengatakan keadaan yang sulit itu kepada Yesus.  Di sana ada tempayan, banyak air, tetapi tidak ada anggur. Kemudian anak dara, Maria membuat suatu penemuan ! “Tetapi ibu Yesus berkata kepada pelayan-pelayan: Apa yang dikatakan kepadamu, buatlah itu !” Yohanes 2:5.  Dia menemukan prinsip yang kekal oleh mana kita dapat berdiri dengan Allah atau berharap untuk masuk sorga.  Maria menyatakan dasar hal menjadi murid yang benar, kekristenan Alkitab --- “Apa yang dikatakan kepadamu, buatlah itu!”Kesetiaan kepada Kristus janganlah memihak.  Maria menemukan perlu melakukan apa saja yang dikatakan Kristus.  Maukah engkau tenteram dengan Allah ? Sederhana saja.  Jatuh cinta kepada Yesus dan “Apa yang dikatakan kepadamu , buatlah itu!”


Kesimpulan


          Peralihan dari pemeliharaan hari Sabat ke pemeliharaan hari Minggu adalah proses yang berangsur-angsur yang dimulai pada suatu waktu sebelum tahun 150 TM dan diteruskan hampir tiga abad.  Ada suatu usaha oleh beberapa orang Kristen untuk menjelaskan bahwa mereka bukanlah orang Yahudi; oleh karena itu, mereka meninggalkan sabat dan memihak kepada hari Minggu.  Eusebius, salah seorang  dari para ahli sejarah gereja yang terkemuka pada zaman itu, menulis dalam bukunya Commentary on Balm 92, “Segala sesuatu yang wajib dilakukan pada hari Sabat, ini telah kami pindahkan ke hari Tuhan, karena semua itu lebih layak pada hari tersebut, karena hari itu mendapat prioritas dan tingkatan pertama, dan lebih terhormat dari pada hari Sabat prioritas dan tingkatan  pertama, dan lebih  terhormat dari pada hari Sabat Yahudi.” Keputusan resmi yang pertama dari gereja memihak kepada hari Minggu diambil ke Majelis Laodekia pada abad keempat.  Tetapi, hukum yang berhubungan dengan pemeliharaan hari Minggu memerincikan pemeliharaan (menjadi seperti orang Yahudi) sebagai alasan untuk tidak memelihara hari Sabat.

Mengapa kesucian hari Minggu dikembangkan ? Pertama, itu adalah suatu usaha supaya jangan seperti orang Yahudi dan dengan demikian untuk menghindarkan penganiayaan.  Kedua, setelah Roma semakin berkuasa dia menempatkan pengaruhnya di pihak dari Minggu bukan di pihak hari Sabat. Ketiga, sebagai akibat pengaruh Roma hari Minggu dibuat menjadi masalah hukum gereja sebagaimana dengan kebiasaan-kebiasaan lain yang tidak sesuai dengan kitab suci. Apa yang harus saya lakukan mengenai pemeliharaan hari Sabat ? Biarkanlah Firman Allah memberikan jawaban. Baca Kisah 5:29; I Raja-raja 18:21; Yesaya 56:1,2.

Hari Minggu Dalam Perjanjian Baru



Hari Minggu Dalam Perjanjian Baru

Hari Sabat dan hari pertama dalam minggu itu keduanya disebutkan dalam Perjanjian Baru.  Tetapi nama-nama hari seperti Sabtu atau Minggu tidak pernah disebutkan karena pada waktu Perjanjian Baru ditulis  nama-nama ini belum diberikan kepada hari-hari tersebut.  Setiap hari Sabtu  disebutkan itu mempunyai referensi kepada hari ketujuh atau Sabtu.  Setiap hari pertama disebutkan itu mempunyai referensi kepada hari yang sekarang terkenal sebagai hari Minggu.

1.      Berapa kali hari pertama disebutkan dalam Perjanjian Baru ? Hari pertama dalam minggu itu disebutkan delapan kali tetapi tidak pernah itu disebutkan hari Sabat.  Inilah kedelapan ayat itu:

Matius     28:1                                          Yohanes 20:1

Markus   16:1,2                                           Yohanes 20:19

Markus   16:9                                                             Kisah      20:7
Lukas     24:1                                                             I Korintus 16:2

2.      Ayat mana yang mencatat satu-satunya pertemuan  agama dalam Perjanjian Baru yang diadakan pada hari pertama dalam minggu itu ? “Pada hari pertama dalam minggu itu, ketika kami berkumpul untuk memecah-mecahkan roti, Paulus berbicara denga saudar-saudara di situ, karena ia bermaksud untuk berangkat pada keesokan harinya.  Pembicaraan itu berlangsung sampai tengah malam.” Kisah 20 :7.Catatan: Pertemuan ini diadakan pada petang hari karena “banyak lampu dalam ruangan itu” dan Paulus hukan hanya berkhotbah sampai tengah malam tetapi ia Ia lanjutkan “ sampai fajar menyingsing.” Dalam Alkitab hari itu dikira dari matahari terbenam ke matahari terbenam.  Pada hakekatnya suatu pertemuan yang diadakan pada petang hari pertama dalam minggu itu adalah apa yang diketahui sebagai Sabtu malam.  Perhatikan hal-hal yang penting ini:
a.                  Inilah catatan satu-satunya dari murid-murid itu memechakan roti pada hari pertama.
b.                  Mereka memecah-mecahkan roti tiap hari menurut Kisah 2: 46.
c.                  Laporan pertemuan itu tidaka da mengatakan tentang hari Sabat.
d.                  Ini adalah pertemuan khusus yang diadakan karena Pauluas akan pergi mengadakan perjalanan.
e.                  Pertemuan itu disebutkan oleh Lukas karena seorang pemuda yang jatuh dihidupkan kembali.
f.                    Pertemuan itu diadakan pada hari Sabtu malam.

3.      Adakah ayat di mana Pauluas  mengatakan pengumpulan dana harus diadakan pada hari Minggu ? Ada  satu ayat yang mengatakan demikian :”Tentang pengumuplan uang bagi orang-orang kusus, hendaklah kamu berbuat sesuai dengan petunjuk-petunjuk yang keberikan kepada jemaa-jemaat di Galatia.  Pada hari pertama tiap-tiap minggu hendaklah kamu masing-masing –sesuai dengan apa yang kamu peroleh—menyisihkan suatu dan menyimpannya di rumah, supaya jangan pengumpulan itu baru diadakan, kalau aku datang.” I Korintus 16:1,2. Catatan: Perhatikanlah tidak ada disebutkan gereja atau pertemuan ketika Paulus memperingatkan orang-orang suci untuk menyimpan di rumah sejumlah uang sesuai dengan apa yang diperolehnya dari Allah.  Masing-masing “menyimpan di rumah”  Yang dimaksudkan di rumah dan ia harus menyimpannya hingga itu diperlukan.  Paulus mengajurkan pemberian yang sistematis.  Ayat ini tidak menyokong kesucian hari Minggu.  Paulus tidak menyebutkan suatu pemungutan yang tetap setiap minggu, tetapi adalah suatu pemberian khusus yang daidakan oleh gereja-gereja bukan Yahudi untuk orang-orang suci yang miskin di Yerusalem.  Paulus membawa pemberian itu dengan utusan-utusan tertentu dari setiap kelompok yang akan mempersembahkan tanda kasih itu.  Baca I Korintus 16:34; Roma 15:24-28. Ini juga disebutkan lagi dalam II Korintus 8:1-4 dan  II Korintus 9:1-5.

4.      Menurut Matius, apa hubungan antara hari Sabat dan hari pertama dari minggu itu ? “Setelah hari Sabat lewat, menjelang menyingsingnya fajar pada hari  pertama minggu itu, pergilah Maria Magdalena dan Maria yang lain menengok kubur itu.” Matius 28:1. Catatan: Matius menyebutkan dua hari; satu disebut hari Sabat; satu lagi disebutkan hari pertama dari mingu itu.  Hari Sabat datang sebelum hari pertama.  Tidak ada anjuran untuk mengubah hari sabat.  Umumnya menurut dugaan Injil Matius ditulis kira-kira tiga puluh tahun sesudah penyaliban dan Matius masih menyebut hari Sabat hari ketujuh.

5.      Apa kesaksian Markus mengenai hari pertama dari Minggu itu ? Dua kali Markus menyebutkan hari pertama itu.  Dia mengatakan, “Setelah lewat hari Sabat, Maria Magdalena dan Maria ibu Yakobus, serta Salome membeli rempah-rempah untuk pergi ke kubur dan meminyaki Yesus. Dan pagi-pagi benar pada hari pertama minggu itu, setelah matahari terbit, pergilah mereka ke kubur…….Setelah Yesus bangkit pagi-pagi pada hari pertama minggu itu.  Ia mula-mula menampakkan diriNya kepada Maria Magdalena.  Dari padanya Yesus pernah mengusir tujuh setan.” Markus 16:1,2,9. Catatan: Hari pertama yang sama disebutkan dalam ayat 2 dan ayat 9.  Ayat 9 semata-mata memperkuat Kristus bangkit pada hari pertama dan menemui Maria Magdalena.  Ayat 2 mengatkaan bahwa perempuan-perempuan itu datang untuk meminyaki Kristus pada hari pertama dan hari Sabat sudah lewat ketika mereka pergi melakukan perintah ini.  Markus mengatakan bahwa hari Sabat datang sebelum hari pertama. Selanjutnya mereka akan mengawetkan mayat Kristus pada hari pertama, suatu upacara yang tidak akan mereka lakukan pada hari Sabat.

6.      Bagaimana Lukas menjelaskan perbedaan antar hari Sabat dan hari Minggu ? “Tetapi pagi-pagi benar pada hari pertama minggu itu mereka pergi ke kubur membawa remaph-rempah yang telah disediakan mereka.” Lukas 24:1Catatan: Ini adalah peristiwa yang sama yang dicatat oleh para penulis lain dengan beberapa penerangan tambahan.  Baca Lukas 23:54-56.  Kristus disalibkan pada hari persediaan  yakni hari  Jumat.  Dia mati setelah hari Sabat sudah dekat.  Pada hari Jumat yang sama perempuan-perempuan itu menyediakan rempah-rempah untuk meminyakiNya.  Hari berikutnya yakni hari Sabtu mereka berhenti “menurut hukum itu.”  Oleh sebab itu ada tiga hari yang terkenal: hari persediaan, hari Sabat, dan hari pertama dari Minggu itu, tetapi mereka berhenti pada hari Sabat, Sabtu.

7.      Mengapa murid-murid itu berkumpul bersama-sama pada petang hari pertama ? Dua ayat terkahir di mana hari pertama disebutkan yaitu dalam Yohanes 20:1,19 yang mengatakan, “Pada hari pertama minggu itu, pagi-pagi benar ketika hari masih gelap, pergilah Maria Magdalena ke kubur itu dan ia melihat bahwa batu telah diambil dari kubur …. Ketika haru sudah malam pada hari pertama minggu itu berkumpullah murid-murid Yesus di suatu tempat dengan pintu-pintu yang terkunci karena mereka takut kepada orang-orang Yahudi.  Pada waktu itu datanglah Yesus dan berdiri di tengah-tengah mereka dan berkata: “Damai sejahtera bagi kamu !”. Catatan: Pada ayat pertama Yohanes hanya mengulangi apa yang telah dituliskan para evangelis lain.  Ayat 19 menunjukkan bawah murid-murid itu berkumpul dan pintu ditutup dan dipalang “karena takut kepada orang-orang Yahudi”  Mereka disitu bukan untuk merayakan kebangkitan walaupun mereka tahu Yesus tidak ada dalam kubur.  Mereka tidak percaya bahwa Dia telah bangkit.

Kesimpulan


          Setiap ayat dalam Perjanjian Baru yang menyebutkan hari pertama dari minggu itu sekarang telah dipertimbangkan.  Tidak satupun berkenan kepada hari pertama dari minggu itu sebagai hari Sabat.  Tetapi ada dalam ayat-ayat ini bukti yang kuat untuk kesucian dari hari Sabat hari ketujuh.  Adalah menarik untuk memperhatikan bahwa apabila Alkitab yang menyebutkan hari pertama dari minggu itu biasanya dibuat demikian oleh membandingkannya dengan hari Sabat.
            Kadang-kadang ayat dalam Wahyu 1:10 yang mengatakan,” Pada hari Tuhan aku dikuasai oleh Roh dan aku mendengar dari belakangku suatu suara yang nyaring seperti bunyi sangkakala” digunakan sebagai mempunyai referensi kepada hari Minggu.  Tetapi tidak ada dalam Alkitab yang menunjuk hari pertama sebagai hari Tuhan.  Malah sebaliknya, hari Tuhan, adalah hari ketujuh.  Baca Marku 2:28. Kita hanya dapat mempercayai apa yang dikatakan Firman Allah.

Minggu, 08 Januari 2012

BAGAIMANA MEMELIHARA HARI SABAT


BAGAIMANA MEMELIHARA HARI SABAT

lift
Yesaya 58:13,14 “Apabila engkau tidak menginjak-injak hukum Sabat dan tidak melakukan urusanmu pada hari kudus-Ku; apabila engkau menyebutkan hari Sabat “hari kenikmatan”, dan hari kudus TUHAN “hari yang mulia”; apabila engkau menghormatinya dengan tidak menjalankan segala acaramu dan dengan tidak mengurus urusanmu atau berkata omong kosong,  maka engkau akan bersenang-senang karena TUHAN, dan Aku akan membuat engkau melintasi puncak bukit-bukit di bumi dengan kendaraan kemenangan; Aku akan memberi makan engkau dari milik pusaka Yakub, bapa leluhurmu, sebab mulut TUHANlah yang mengatakannya”
Bilamana saudara telah membaca pelajaran sebelumnya tentang hari sabat yang dimuat dalam web site ini, maka saudara pasti sudah menemukan beberapa point berikut ini :
- Allah yang menciptakan hari Sabat
- Allah berhenti, memberkati dan menguduskan hari Sabat
- Allah telah memberikan perintah agar manusia mengingat dan menguduskan hari sabat.
- Hari Sabat diciptakan bukan untuk orang Yahudi, tetapi untuk manusia
- Hari Sabat adalah hari ketujuh
- Hari ketujuh adalah hari Sabtu
Dalam pelajaran ini kita akan mengulas bagaimana caranya menguduskan hari Sabat. Beranjak dari baris pertama dari ayat di atas “Apabila engkau tidak menginjak-injak hukum Sabat dan tidak melakukan urusanmu pada hari kudus-Ku”, kita tentu bertanya, bagaimana cara yang dikehendaki Allah bagi kita  dalam memelihara hari sabat, dan bagaimana tingkah laku kita pada hari sabat harus berbeda pada hari-hari lain sepanjang minggu ? Mari kita cermati point-point berikut ini.
  1. “Menguduskan” hari Sabat artinya kita memperlakukan hari Sabat dengan rasa hormat.
  2. “Mengingat” hari Sabat artinya kita selalu memikirkan akan hari Sabat sehingga menimbulkan kerinduan dalam hati dan bersukacita bilamana hari sabat itu tiba.
  3. “Menyucikan” hari Sabat artinya kita memelihara hari itu hanya untuk Allah.
  4. Pada hari Sabat kita harus berhenti dari pekerjaan sehari-hari, seperti mencari nafkah, bersekolah, menonton/mendengarkan hiburan duniawi dan lain sebagainya pada hari Sabat (Keluaran 20:9-10), dengan kata lain, kita tidak melakukan urusan duniawi kita sepanjang hari sabat (Yesaya 58:13).

  5. Kita harus mempersiapkan makanan, rumah dan diri kita pada hari keenam atau hari persiapan untuk menyambut hari Sabat (Keluaran 16:23, Lukas 23:54-56).

  6. Pada hari Sabat kita tidak melakukan transaksi jual beli dan jangan membicarakan hal-hal mengenai bisnis (Nehemia 10:31, Nehemia 13:15-22).
  7. Hari Sabat adalah “hari yang suci untuk berkumpul” dimana kita berhimpun untuk kebaktian umum yang penuh kesukaan (Imamat 23:3, Lukas 4:16, Kisah 16:13).
  8. Kita berhenti, menguduskan dan menyucikan hari Sabat dari matahari terbenam pada hari jumat sampai matahari terbenam pada hari sabat/Sabtu (Imamat 23:32).
  9. Kita boleh berbuat baik pada hari Sabat (Matius 12:12). Kita membawa sinar terang, kesembuhan dan penghiburan  kepada yang sakit dan menderita pada hari Sabat.

  10. Allah menghendaki agar hari sabat menjadi hari kesukaan bagi kita, bukan hari yang membosankan (Yesaya 58:13). Mungkin saudara bertanya, bagaimana hari Sabat itu bisa menjadi hari kesukaan kalau ada banyak larangan hal-hal yang tidak boleh dilakukan pada hari Sabat ?  Jikalau pikiran kita masih dipenuhi dengan kesenangan-kesenangan dan keuntungan duniawi sudah tentu hari sabat itu tidak akan bisa menjadi hari kesukaan, melainkan menjadi hari yang membosankan. Hal inilah yang dialami oleh bangsa Israel pada masa nabi Amos (Amos 8:5). Banyak orang Israel pada saat itu bukannya merindukan datangnya hari Sabat, tetapi pada hari Sabat mereka justru menanti-nantikan kapan Sabat itu berlalu agar mereka dapat melanjutkan bisnis mereka. Rasul Paulus mengatakan “Pikirkanlah perkara yang di atas, bukan yang di bumi.” (Kolose 3:2), dengan demikian kita akan dapat merasakan dan mengatakan hari Sabat sebagai hari kenikmatan.
Sepanjang enam hari bekerja mungkin ada banyak problema yang kita hadapi. Beban hidup dan beban pekerjaan tentu membuat tubuh dan pikiran kita menjadi letih dan penat. Tubuh dan pikiran perlu istirahat sejenak untuk dapat melanjutkan perjuangan hidup pada minggu berikutnya. Untuk itu Allah telah menyediakan satu hari bagi kita, dimana kita dapat meletakkan segala beban hidup kita dan beristirahat sepanjang hari Sabat. Sepanjang Sabat kita boleh datang kepada Allah menaikkan pujian syukur dan membaca FirmanNya yang membawa kelegaan bagi jiwa kita. Memang pada hari-hari lainnya juga kita bisa datang kepada Allah, tetapi pada hari Sabatlah kita bisa dapat berhenti dari segala kesibukan kita dan mengkhususkan waktu untuk pujian dan ucapan syukur bagi Allah, karena memang Allah telah menyediakan hari itu bagi kita untuk beristirahat.
Mazmur 119:18 : “Singkapkanlah mataku, supaya aku memandang keajaiban-keajaiban dari Taurat-Mu.”
Kebenaran hari Sabat ibarat jendela yang terbuat dari kaca es. Kita berdiri di luar dan memandang, tetapi tidak tampak keindahannya, tidak ada apa-apa kecuali kekacauan. Namun bila kita memandang dari dalam, barulah kemuliaa itu akan nyata. Barang siapa yang ingin menikmati pemandangan itu harus memanjat tangga yang berliku-liku, dan mereka yang ingin masuk harus bertekuk lutut dalam kerendahan hati yang amat dalam. Dan bilamana sudah berada di dalam, sinar matahari akan menerangi, yang membuat warna-warni terang bagaikan pelangi. Rencana Tuhan akan nyata, tangan diangat ke atas dalam impian keajaiban, kasih dan pujian.Hanya apabila mata kita disingkapkan oleh Roh Allah kita dapat melihat nilai dan keindahan Sabat.
Mari dan datanglah, kita akan bersukacita menikmati berkat Sabat yang Tuhan telah sediakan.