SIAPAKAH TANDUK KECIL ITU ?


(Daniel 7 & Wahyu 13)

Perhatian: Apa yang diungkapkan di sini adalah berdasarkan Alkitab dan fakta sejarah. Kami mohon maaf bila ternyata  hal ini menyinggung perasaan Saudara, bukan maksud kami demikian. Kami rindu agar Saudara juga mengerti kebenaran yang sesungguhnya. Kiranya Tuhan memberkati.


Daniel 7:8 
"Sementara aku memperhatikan tanduk-tanduk itu, tampak tumbuh di antaranya suatu tanduk lain yang kecil, ..."

Mimpi Daniel pada tahun pertama pemerintahan Belsyazar, raja Babel (Daniel 7:1). Merupakan rincian  dan penjelasan lebih lanjut dari mimpi Nebukadnezar dalam Daniel 2.
Dalam Daniel 7 ayat 2- 6, terdapat unsur-unsur : Angin, laut dan binatang.

AnginDalam bab 5 telah diketahui bahwa "angin" dalam nubuatan menggambarkan pertentangan, kegaduhan politik dan perang. Dalam Daniel 7 ini, angin menggambarkan jatuh bangunnya kerajaan-kerajaan dan pertentangan politik yang terjadi. (lihat Yeremia 49:35-37; 51:1,11)
Laut besarLaut atau air menggambarkan rakyat banyak, bangsa-bangsa ( lihat Wahyu 17:15, Yesaya 17:12,13)
 Empat binatang : empat raja (kerajaan) lihat Daniel 7:17

a. Seperti singa : kerajaan Babel  (lihat juga Yeremia 4:7; 50:17,44; Ratapan 4:19; Yehezkiel 17:3,12; Habakuk 1:8). Singa adalah raja dari segala binatang (begitu juga rajawali adalah raja dari segala burung), dalam Daniel 2 dilambangkan sebagai kepala dari emas.
b. Seperti beruang : kerajaan Media-Persia
  c. Seperti macan tutul : kerajaan Yunani
        (Kerajaan Yunani di sini bukanlah zaman Yunani klasik, karena zaman itu mendahului kejatuhan Kerajaan Persia. Tapi adalah kerajaan dari Aleksander Agung yang mempunyai kecepatan penaklukan yang luar biasa (empat sayap pada punggungnya). Berkepala empat : pecah menjadi empat kerajaan (Ptolemaus memperoleh Mesir, Casander memperoleh wilayah Makedonia, Lysimachus menguasai wilayah Thrace dan Bosphorus di Asia kecil, Seleucus menguasai Syria).
d. Binatang keempat : kerajaan Romawi
    Tidak dijelaskan rupanya, menakutkan, mendahsyatkan, sangat kuat, berbeda dari yang terdahulu (Dan 7:3)
"Tampak seekor binatang yang keempat, yang menakutkan dan mendahsyatkan, dan ia sangat kuat. Ia bergigi besar dari besi; ia melahap dan meremukkan, dan sisanya diinjak-injaknya dengan kakinya; ia berbeda dengan segala binatang yang terdahulu; lagipula ia bertanduk sepuluh." Daniel 7:7
Dari  Daniel 2, diketahui bahwa kerajaan yang muncul setelah mengalahkan kerjaan Yunani adalah Kerajaan Romawi. (lihat Bab 7 hal 9)


Ciri-ciri binatang ke empat :
a. Bertanduk sepuluh ( ay 7)
"Kesepuluh tanduk itu ialah kesepuluh raja yang muncul dari kerajaan itu." Dan 7:24
Sama seperti sepuluh jari-jari kaki dari patung dalam mimpi Nebukadnezar (Daniel 2), maka kerajaan Romawi kemudian terbagi menjadi 10 kerajaan :
  1. Lombard di Italia
  2. Franka di Perancis
  3. Anglo Saxon di Inggris
  4. Visigoth di Spanyol
  5. Alemani di Jerman
  6. Suevi di Swiss
  7. Barguidian di Portugal
  8. Heruli --> lenyap
  9. Vandal --> lenyap
  10. Ostrogoth --> lenyap
Kerajaan / kuasa yang sama disebutkan dalam Wahyu 13:1, 17:3
"Lalu aku melihat seekor binatang keluar dari dalam laut, bertanduk sepuluh dan berkepala tujuh; di atas tanduk-tanduknya terdapat sepuluh mahkota dan pada kepalanya tertulis nama-nama hujat." (13:1) "...aku melihat seorang perempuan duduk di atas seekor binatang yang merah ungu, yang penuh tertulis dengan nama-nama hujat. Binatang itu mempunyai 7 kepala dan 10 tanduk." (17:3)


b. Tumbuh tanduk lain yang kecil, mematahkan tiga tanduk (dari 10 tanduk sebelumnya)
"Sementara aku memperhatikan tanduk-tanduk itu, tampak tumbuh di antaranya suatu tanduk lain yang kecil, sehingga tiga dari tanduk-tanduk yang dahulu itu tercabut (sampai ke akarnya - KJV); dan pada tanduk itu tampak ada mata seperti mata manusia dan mulut yang menyombong." Daniel 7:8
Berdasarkan SEJARAH, tanduk kecil ini adalah : Kuasa Kepausan yang mematahkan 3 kerajaan penentang Uskup Roma sebagai Kepala Gereja Negara, yaitu : Heruli (runtuh tahun 493 M), Vandal (runtuh tahun 534 M) dan Ostrogoth (runtuh tahun 538 M). "Penentang terakhir pengangkatan Uskup Roma sebagai Kepala Gereja Negara ditumpas Kaisar Yustinian. Jenderal Belisarius meruntuhkan Ostrogoth dan merebut Roma tahun 538, sejak saat itu Uskup Roma atau Paus menjadi Kepala Gereja dan diberi wilayah kekuasaan Roma dan sekitarnya, awal Negara Gereja Roma Katholik." David Teen, "Orde Dunia Baru" hal 27-28
Tiga kerajaan ini lenyap, tidak berbekas lagi, sedangkan 7 kerajaan lainnya masih ada (Italia, Perancis, Inggris, Spanyol, Jerman, Swiss, Portugal), meskipun banyak pecahan kerajaan-kerajaan lainnya di Eropa, seperti yang dinubuatkan dalam Daniel 2:41-43.

Mengidentifikasikan "Tanduk Kecil" (Berdasarkan Fakta Sejarah)
********************************************************
Tanduk kecil ini muncul diantara 10 tanduk (10 kerajaan). Disebut kecil, karena memang kerajaan ini kecil. Menurut Readers Digest, Okt 1974 : Vatikan adalah negara berdaulat terkecil di dunia. Luasnya hanya 108 acres (44 ha).

a. Muncul dari kerajaan keempat  (Daniel 7:8)
Berarti muncul  dari Eropa, khususnya dimulai dari kerajaan Romawi (lihat pembahasan Daniel 2 dalam Nubuat Kerajaan-kerajaan Dunia.)
Kepausan adalah kuasa Romawi. Ia mewarisi banyak sifat dan harta kekayaan kerajaan Romawi, dan memakai nama gereja Roma Katolik sampai hari ini.
b. Muncul pada jaman sesudah kesepuluh raja (Daniel 7:24)
"Kesepuluh tanduk itu ialah kesepuluh raja yang muncul dari kerajaan itu. Sesudah mereka, akan muncul seorang raja, ..."
Supremasi KePausan mulai tahun 538, yang berarti terjadi setelah terbentuknya 10 kerajaan-kerajaan Eropa (476 M).
Krisis yang paling menonjol dalam keruntuhan kerajaan Romawi tua itu terjadi pada tahun 476 TM yaitu setelah direndahkan dan dihinakan oleh penyerang barbar, Raja Romulus Augustulus pun menyerah. Supremasi politik Kepausan belum terbentuk sampai empat puluh dua tahun kemudian, yaitu pada waktu Raja Romawi Timur bernama Yustinian pada tahun 538 M mengumumkan satu dekrit bahwa Uskup Roma harus diakui sebagai "Kepala dari semua gereja suci." Dekrit ini diberlakukan pada tahun 538 TM. Oleh karena itu, Kepausan bertumbuh menjadi suatu kekuasaan yang penuh setelah kerajaan barbar memecah dan membagi-bagi daerah kekuasaan Romawi.  Frank Breaden, Penuntun Alat Peraga Baru, hal 162-123)
c. Menyebabkan tiga tanduk patah (sudah dibahas di atas), Daniel 7:8, 20, 24.
"Kesepuluh tanduk itu ialah kesepuluh raja yang muncul dari kerajaan itu. Sesudah mereka, akan muncul seorang raja; dia berbeda dengan raja-raja yang dahulu dan akan merendahkan tiga raja" Daniel 7:24
d. Berbeda dari yang terdahulu (Dan 7: 24)
Kepausan,berbeda dengan kerajaan-kerajaan sebelumnya. Kerajaan-kerajaan yang terdahulu adalah kuasa politik atau sekular yang biasanya didirikan dengan kekuatan senjata. Kepausan adalah perpaduan  agama dan politik (Kepala Pemerintahan Politik adalah juga Kepala Pemerintahan Agama)
 Kekuasaannya didasarkan bukan atas kemenangan perang tetapi atas pernyataan dan pengakuannya untuk memiliki mandat dari Allah! Inti utama dalam keberadaannya ialah persekutuan antara gereja dan negara, dengan catatan bahwa gerejalah yang mengendalikan negara. Paus adalah Raja-Imam. Sekali lagi, sejarawan Myers mengatakan secara terangterangan: "Jauh sebelum kejatuhan Kerajaan Romawi, sudah mulai bertumbuh dalam tubuh Kerajaan Romawi suatu negara kerajaan yang membentuk diri sendiri di atas pola kerajaan." Kerajaan rohani, sama seperti kerajaan sekuler, memiliki kekuasaan pejabat dan yang terpenting adalah jabatan diaken, imam-imam, dan yang tertua di antara mereka, serta para uskup. Satu lagi akibat dari kejatuhan kekuasaan Romawi di belahan barat dunia adalah perkembangan Kepausan. Dalam hal seorang raja tidak berada di tempat di barat, maka Paus segera mendapatkan kuasa dan pengaruh dan segera mendirikan suatu kerajaan gerejani yang dalam beberapa segi telah mengambil kedudukan kerajaan tua itu." (General History for Colleges, hlm. 348, 316).
e. Kelihatannya lebih kuat dari yang lain 
".....yang lebih besar rupanya (more stout - KJV) dari tanduk-tanduk yang lain." Dan 7:20
Meskipun kerajaan ini  kecil, namun mempunyai kuasa yang besar. (The Vatican Sacred City of Peace, the smallest sovereign state in the world. It's power and influence reaches around the globe - Readers Digest, Oct 1974)

Sejarawan Robinson menyaksikan juga bahwa kepausan menjadi suatu kekuasaan yang paling kuat di Eropa pada zaman pertengahan; ia berkata: "Selain dari raja-raja di Konstantinopel dan raja-raja Jerman, telah bangkit di Eropa sederetan raja-raja yang lebih berkuasa yaitu Paus. ...Kita harus menelusuri yang paling berkuasa dan menetap dari semua lembaga kerajaan Romawi yang terahir sampai pada zaman pertengahan. Kita harus memikirkan bagaimana Kekristenan di bagian Eropa Barat atau Latin lambat laun dapat memisahkan diri dari bagian Timur atau bagian Yunani dan bisa membentuk suatu lembaga di bawah Kepausan, yaitu deretan penguasa yang terpanjang dan yang paling berkuasa yang pernah disaksikan oleh dunia ini." (Medieval and Modern Times, hlm. 40, 41 ).

f. Mengucapkan perkataan yang menentang Yang Mahatinggi (Dan 7: 25)
"Kepada binatang itu diberikan mulut, yang penuh kesombongan dan hujat......Lalu ia membuka mulutnya untuk menghujat Allah, menghujat nama-Nya dan kemah kediaman-Nya dan semua mereka yang diam di sorga." Wahyu 13:5,6
Menghujat Allah atau menentang Yang Mahatinggi berarti menyamakan diri dengan Allah atau berbuat seperti Allah, atau merampas Hak Allah. Pemimpin-pemimpin Yahudi menuduh Yesus Kristus menghujat Allah, karena Ia menyamakan diri dengan Allah dan mengaku mempunyai hak untuk mengampuni dosa.
~ Yohanes 10: 30-33
 "Aku dan Bapa adalah satu."  Sekali lagi orang-orang Yahudi mengambil batu untuk melempari Yesus.Kata Yesus kepada mereka: "Banyak pekerjaan baik yang berasal dari Bapa-Ku yang Kuperlihatkan kepadamu; pekerjaan manakah di antaranya yang menyebabkan kamu mau melempari Aku?" Jawab orang-orang Yahudi itu: "Bukan karena suatu pekerjaan baik maka kami mau melempari Engkau, melainkan karena Engkaumenghujat Allah dan karena Engkau, sekalipun hanya seorang manusia saja, menyamakan diri-Mu dengan Allah."
~ Lukas 5:20-21
Ketika Yesus melihat iman mereka, berkatalah Ia: "Hai saudara, dosamu sudah diampuni." Tetapi ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi berpikir dalam hatinya: "Siapakah orang yang menghujat Allah ini? Siapa yang dapat mengampuni dosa selain dari pada Allah sendiri?"

PAUS LEO XIII dalam his Great Encyclical Letters berkata:
"Kami menduduki diatas dunia ini tempat Allah Yang Maha Kuasa." h.304
Pekerjaan otentik dari F. Lucii Ferraris, yang disebut PROMPTA BIBLIOTHECA CANONICA JURIDICA MORALIS THEOLOGICA yang dicetak di Roma, 1890, dan disahkan oleh Catholic Encyclopedia (Jil.VI. h. 48) kita menemukan kutihan-kutipan berikut yang menyebutkan tentang kuasa paus:
  1. "Paus begitu tinggi martabatnya dan begitu ditinggikan sehingga ia bukan1ah seorang manusia biasa, tetapi ia seakan-akan Allah, dan pengganti Allah...."
  2. "Itulah sebabnya Paus dimahkotai dengan mahkota berlapis tiga, sebagai raja di langit dan di bumi, dan bagian-bagian yang lebih bawah . . ." "Sehingga sekiranya saja mungkin bahwa para malaikat berbuat kesalahan dalam iman, atau boleh jadi berpikir bertentangan dengan iman itu, mereka dapat dihakimi dan dikucilkan oleh Paus . . ."
  3. "°Paus adalah seakan-akan Allah di muka bumi, pemerintahan satu-satunya dari Kristus yang setia, kepala raja diatas segala raja, memiliki kuasa yang lengkap, kepadanya telah dipercayakan oleh Allah yang maha kuasa, kuasa mengarahkan bukan hanya dalam kerajaan duniawi saja tetapi juga dalam kerajaan surgawi." DIKUTIP dalam SOURCE, BOOK, Revised Edition, h. 409, 410. Washington, D.C., 1927
The Catholic Encyclopedia mengatakan tentang Paus: "Kalimat-kalimat yang ia berikan diteguhkan di surga." Jil. X11, Art. Pope." h. 265
"Berperang melawan Paus sama dengan berperang melawan Allah, menyadari bahwa Allah adalah paus dan paus adalah Allah." Marenus (Catholic) History.
"Paus bukan hanya perwakilan Jesus Kristus saja, tetapi ia juga adalah Jesus Kristus Sendiri, yang terbungkus oleh daging (kemanusiaan)." Catholic National, July, 1895
Gereja mengajarkan orang awam wajib melakukan pengakuan dosa. Katekismus Joseph Darbie hal 279 "Imam sesungguhnya dapat mengampuni dosa-dosa berdasarkan kuasa yang diberikan kepadanya oleh Kristus"Lihat referensi Lanjut.
Ajaran Infability mengatakan Gereja Roma Katolik dan Paus tidak bisa berbuat salah. Alkitab mengajarkan semua orang sudah berbuat dosa, tidak seorangpun benar (Mazmur 14:3, Roma 3:23). Lihat Referensi Lanjut

g. Menganiaya orang-orang kudus milik Yang Mahatinggi (Daniel 7: 25), berperang melawan orang-orang kudus (Wahyu 13:5), mabuk oleh darah orang-orang kudus dan darah saksi-saksi Yesus (Wahyu 17:6)

Pernyataan gereja Roma Katolik oleh Thomas Aquinas:
"Jika pemalsu-pemalsu uang atau penjahat-penjahat lainnya secara adil dijatuhi hukuman mati oleh penguasa-penguasa dunia (secular), lebih-lebih lagi orang-orang murtad (heretics) sesudah mereka dinyatakan murtad, mereka dapat bukan hanya dikucilkan (excommunicated) raja, tetapi secara pasti harus dibunuh mati." SUMMA THEOLOGICA, 2a, 2ae, qu. xi. art. iii.
"Gereja telah menganiaya. Hanyalah seorang yang baru dalam sejarah gereja akan menyangkal hal itu . . . Orang-orang Protestan dianiaya di Perancis dan Spanyol dengan persetujuan penuh dari penguasa-penguasa gereja. Kami selalu mempermasaalahkan (defended to argue or state a case for) penganiayaan orang-orang Hugenots, dan Polisi rahasia Spanyol (Spanish, Inquisition)." WESTERN WATCHMAN, OFFICIAL OR:GAN OF FATHERS PHELAN. St. Louis. Mo.: Dec. 24, 1908
Gereja boleh saja melalui hak ilahi "menyita harta milik orang-orang yang murtad (heretics), memenjarakan orang-orangnya dan menghukun mereka dengan api . . . Di zaman kita hak untuk mengenakan hukuman-hukunan paling kejam (severest penalties), bahkan hukuman mati, adalah hak gereja . . . o1eh karena pengalaman mengajarkan kita bahwa tidak ada cara pengobatan yang lain . . . Jalan terakhir yang dapat ditempuh adalah hukuman mati. . . . Tidak ada perlawanan yang paling mematikan selain kemurtadan (There is no graver offense than heresy) . . . itulah sebanya hal itu harus dicabut sampai ke akar-akarnya dengan api dan pedang. Inilah suatu kredo (tenet) Katolik yang harus dengan setia dipegang, agar hukuman paling hebat bukan hanya boleh (may), tetapi harus (must), ditimpakan kepada pemurtad-pemurtad yang keras kepala itu."
INSTITUTES OF PUBLIC ECCLESIASTICAL LAW, Jil., 2, h. 142 (Inilah standard pekerjaan Katolik yang diterbitkan tahun 1901)
Editor dari the WESTERN WATCHMAN, sebuah journal Katolik, berkata dalam terbitan November 21, 1912:
"Pahlawan-pahlwan kami adalah Duke of Alva dan Catherine de Medici. Mereka kenal orang-orang Hugenots, dan mereka mengusir orang-orang Hugenots dari benua itu. Anda tidak dapat membangkitkan rasa iba di jiwa kami dengan menyampaikan pengaduan atas kelejaman Katolik di abad ke 17 (You calinot excite any pity in our souls by whining account of Catholic atrocities in the 17th century). Kami tidak pernah menuliskan satu kalimatpun pernyataan maaf kami atas perbuatan Inquisition. Kami tidak pernah berpikir hal. itu perlu diperdebatkan. (We have never written a line in extenuation or palliation of the Inquisition. We never thought it needed defense.)
"Lebih dari 300.000 orang dianiaya di Spanyol saja, di antara mereka 31.912 mati dibakar. Berjuta juta orang dibantai di Eropa karena iman mereka" Bible Reading for the home - Washington 1942, hal 221
"...... 150 tahun setelah Konstantin kaum Donatis dianiaya bahkan dibunuh .... Kaum Protestan dianiaya di Perancis dan Spanyol dengan persetujuan penuh penguasa Gereja ...... bila dianggap perlu Gereja akan menggunakan kekerasan untuk memaksa" The Western Watchmen - USA
"Kami melarang orang awam memiliki turunan Alkitab, balk Perjanjian Lama maupun Baru.   Penguasa Distrik (Tuan Uskup/Bishop) harus-mencari dengan teliti para pemurtad kafir (heretic) di rumah-rumah, persembunyian dan hutan-hutan dan seluruh perbaktian bawah tanah mereka harus sepenuhnya dimusnahkan"  Konsili Tolosanum, Paus Gregoru IX, 1229. 
h. Berusaha mengubah waktu dan hukum (Daniel 7: 25)
- Dimaksud mengubah hukum dalam Daniel 7 : 25 selaras dengan pengertian menghujat Allah dalam Wahyu 13, dengan sendirinya berkaitan dengan sikapnya terhadap 10 Perintah Allah yang diberikan Allah kepada Musa di Sinai dan ditulis oleh jari Allah sendiri. Belum pernah ada kekuasaan yang terus terang menyatakan diri dan berhasil mengubah hukum Allah itu di dunia kecuali Kepausan. Dalam Katekismus ditegaskan : "Kita memelihara hari MINGGU ganti dari SABTU karena Gereja Katholik dalam Korisili Laodekia (336 TM) telah memindahkan kekhidmatan hari Sabtu kepada hari Minggu".Peter Geirmun - The Convert Catechism of Catholic Doctrine" - 1934. (Pengubahan hari ini adalah tanda kuasa dari Gereja Katolik/kePausan, baca topik Monumen khususnya Bab 6 )
- Satu bukti pengubahan hukum yang tertulis adalah dihapusnya Perintah Kedua dalam Hukum Allah yang melarang penyembahan patung/berhala. Sudah diterangkan di bagian depan bahwa Gereja telah menduniawikan dirinya dengan menerima kebiasaan kaum kafir dan mengkristenkan dewa-dewi dan ibadat mereka. Perintah Hari Minggu (Sunday Law) adalah perintah penguasa untuk menyucikan Hari Minggu sebagai hari perbaktian dan hari peristirahatan (Hari Raya). Perintah Pertama diberikan o1eh Kaisar Konstantin tahun 321 untuk memuja Dewa Matahari (Dewa bangsa Romawi) atau "venerabili die Solis", kecuali para peladang yang bekerja di pertanian (  Encyclopedia Britannica IX. 7-3-321-Corpus Juris Gulis God) Gereja Roma Katolik sebagai penerus kekuasaan Romawi Kafir meneruskan juga tradisi dan ibadatnya dalam bentuk "Kekristenan".
Sejak abad kelima Pemerintah di berbagai negeri di mana telah ada Gereja, telah melindungi perhentian pada HARI MINGGU dengan UNDANG-UNDANG TENTANG HARI MINGGU  (Dr J. Verkuyl - Etika Kristen - BPK 1961, hal. 212. ibid hal.212)
i. Berkuasa selama 3,5 masa atau 42 bulan
"...dan mereka akan diserahkan ke dalam tangannya selama satu masa dan dua masa dan setengah masa." Daniel 7: 25 "Dan kepada binatang itu diberikan mulut, yang penuh kesombongan dan hujat; kepadanya diberikan juga kuasa untuk melakukannya empat puluh dua bulan lamanya" Wahyu 13:5.
Tiga setengah masa berati 3,5 tahun nubuatan = 42 bulan nubuatan = 1260 tahun (1 hari nubuatan = 1 tahun sebenarnya, lihat juga Bab 5 "Kunci Untuk Lambang Alkitab" dan juga Bab 6 "Nubuatan 70 minggu"), yaitu dari tahun 538 M sampai tahun 1798 M.
Kuasa Kepausan menjadi paling tinggi dalam dunia Kristen pada tahun 538 M. berdasarkan dekrit Kaisar Roma bernama Justinian, yang mengumumkan bahwa bishop Roma sebagai kepala dari seluruh gereja. Surat dekrit tersebut menjadi bagian dari undang-undang Justinian, yang menjadi Undang-Undang Dasar dari kerajaan tersebut. Kuasa Kepausan runtuh pada tahun 1798 M tatkala Jenderal Berthier, seorang panglima Napoleon, menawan Paus yang akhirnya meninggal di pengasingan.
j. Mengalami luka namun kemudian sembuh
"Maka tampaklah kepadaku satu dari kepala-kepalanya seperti kena luka yang membahayakan hidupnya, tetapi luka yang membahayakan hidupnya itu sembuh. Seluruh dunia heran, lalu mengikut binatang itu" Wahyu 13:3.  "... bahwa binatang itu telah ada, namun tidak ada, dan akan muncul lagi " Wahyu 17:8
Kepausan mengalami apa yang tampaknya sebagai suatu pukulan mematikan ketika pada tahun 1798 jenderal Berthier, salah seorang staf Napoleon, menangkap dan menawan Paus sampai mati di pengasingannya. Joseph Rickaby, The Modern Papacy, dalam Lectures on the History of Religion, jld 3, lektur 24, hal 1 (London, Catholic Truth Society, 1910) Separuh dari negara Eropa menyangka bahwa Kepausan telah berakhir dengan adanya peristiwa ini. Akan tetapi Allah telah menggariskan bahwa luka itu akan sembuh dan bahwa pengaruh Kepausan akan bertumbuh sampai seluruh dunia mengikuti dia. Beberapa kesembuhan yang sudah nyata :
  • Pengembalian kedaulatan Paus oleh Mussolini tahun 1929
  • Perkembangan pengaruh Katolik di beberapa negara, termasuk Amerika Serikat
  • Konsili Vatikan kedua tahun 1962-1965
  • Sikap rujuk sebagian besar Protestan Modern
Siapapun tahu kalau dewasa ini Kepausan (Vatikan -- penj.) dalam berbagai hal merupakan satu kuasa yang paling berpengaruh di dunia ini. Dan dengan kunjungan Paus Yohanes Paulus II yang lalu, pengaruh dan kekuasaan Kepausan kian meningkat. Berjuta-juta orang di seluruh jagad memandang kepada Kepausan dewasa ini sebagai satu-satunya harapan bagi persatuan dunia, rasa kasih dan perdamaian  Seminar Wahyu, hal 265
h. Mempunyai lambang bilangan  
"Yang penting di sini ialah hikmat: barangsiapa yang bijaksana, baiklah ia menghitung bilangan binatang itu, karena bilangan itu adalah bilangan seorang manusia, dan bilangannya ialah enam ratus enam puluh enam." Wahyu 13:18
Tidak seperti bahasa-bahasa lainnya, huruf-huruf Romawi mengandung juga unsur angka : D = 500, C = 100, L = 50, X = 10, V=U=5,  I = 1
Mahkota ini dikenakan Paus untuk acara kebesaran (seremonial head-dress). Meskipun setelah Paus Paul VI tidak dipakai lagi, namun mahkota ini tetap ada dan bebas untuk dipakai Paus-Paus yang akan datang. Tiara/ mahkota ini bertingkat tiga, melambangkan kuasa terhadap 3 tingkatan (di langit, di bumi, dan bagian-bagian di bawah bumi).Gelar yang tertulis di mahkota tersebut adalah : VICARIUS FILII DEI yang artinya "Vicar of Christ" (One who takes the place of Christ), yaitu Pengganti dari Kristus - Our Sunday Visitors, Catholic Encyclopedia.
Pada cincin/meterai Kepausan terdapat gelar :
D       U      X         C        L     E   R    I
500 + 5 + 10      + 100 + 50     +         1 = 666 (E dan R tidak ada nilai), gelar lainnya adalah : 
 D      I      C         L     U     X  
500 + 1 + 100 +   50 + 5 + 10  = 666



Penting Untuk Diketahui :
Allah mengasihi umat Katolik, demikian pun kami (pendukung situs ini). Allah menyatakan mereka yang di dalam Babel adalah "umatKU", seruan Allah kepada mereka "Pergilah kamu, hai umat-Ku, pergilah dari padanya (Babel)..."Wahyu 18:4


Sumber :
Harold E. Metcalf :"Penuntun Dasar Pemahaman Alkitab" hal 53-57
Bahan Seminar Wahyu, Bandung  April 1993 oleh Dr. H.I. Missah.
David Teen : "Orde Dunia Baru" hal 27-56
Seminar Wahyu, hal 252-254, 264-267
Dr. U. Aritonang: "Tafsiran Buku Daniel" hal  115-130, 135-157
Frank Breaden: "Penuntun Alat Peraga Baru" hal 162-167, 234-237

Tidak ada komentar:

Posting Komentar