Minggu, 08 Januari 2012

Perlukah Merayakan Paskah


Perlukah Merayakan Paskah

Hari raya Paskah dalam Bahasa Indonesia, sedangkan dalam Bahasa Inggeris disebut Easter, bagi kebanyakan orang Kristen merupakan hari raya yang lebih besar dari Natal (Christmas).
APAKAH YANG SEHARUSNYA DIPERINGATI PADA PERAYAAN INI?Kematian dan Kebangkitan Yesus Kristus sebagai Hari Kemenangan.
APA YANG DIBUAT DI BANYAK GEREJA KRISTEN PADA HARI RAYA BESAR INI?Selain mengadakan kebaktian, mereka juga mengadakan drama anak-anak, dan beberapa kegiatan lainnya, lalu dilanjutkan dengan kegiatan mencari telur-telur yang diwarnai, yang pada malam menjelang hari Easter itu, para orang tua menaruh keranjang berisikan telur-telur yang diwarna-warnai, yang menurut ceritera yang berkembang dan banyak dipercayai oleh anak-anak bahwa keranjang itu dibawa oleh kelinci easter lalu disembunyikan di tempat-tempat tertentu, dan anak-anak harus mencarinya.
MENGAPA KELINCI DAN TELUR?Keduanya melambangkan kesuburan.
Nah, kegiatan-kegiatan ini tidak tertulis di Alkitab, jika demikian berasal dari manakah acara-acara ini diambil?  Jawabnya adalah dari tradisi-tradisikekapiran yang masuk ke dalam gereja.
BAGAIMANA KISAH PASKAH ALKITAB YANG BENAR?Alkitab mencatat bahwa Paskah atau Passover mulai dirayakan di tanah perhambaan Mesir oleh bangsa Israel.  Ketika Firaun tidak mau mengijinkan bangsa Israel keluar dari Mesir, Allah menurunkan 10 bela atau tulah atau kutuk ke atas mereka.  Bela yang terakhir, bela yang kesepuluh adalah kematian semua anak sulung Mesir, dari anak manusia sampai anak binatang (Keluaran 12:12).  Allah melalui hambaNya, Musa, memerintahkan bangsa Israel untuk merayakan Paskah dengan cara menyembelih seekor anak domba, jantan, tidak bercela dan satu tahun usianya (ayat 3-6), darah anak domba itu harus dibubuhkan pada kedua tiang pintu dan pada ambang atas (ayat 7), dagingnya harus dipanggang dan dimakan bersama roti yang tidak beragi beserta sayur pahit (ayat 8).  Tambahan instruksi diberikan bahwa satu tulangpun dari anak domba itu tidak boleh dipatahkan (ayat 46).
BAGAIMANA CARA MEREKA MEMAKAN DAGING ANAK DOMBA PASKAH ITU?Mereka memakannya sambil pinggang mereka sudah berikat, kasut sudah dikenakan pada kaki mereka dan tongkat sudah di tangan; Mereka harus buru-buru memakannya; karena itulah Paskah bagi TUHAN (ayat 11).   Begitu Firaun dan seluruh bangsa Mesir menangis dan meraung akibat kematian anak sulung mereka, Firaunpun memerintahkan agar bangsa Israel segera keluar tinggalkan Mesir, maka bangsa Israel yang sudah bersiap itu keluarlah  dari tanah perhambaan mereka.
Tuhan memerintahkan agar Paskah ini dirayakan setiap tahun sebagai peringatan akan peristiwa kelepasan yang besar ini.  Dan ini menjadi satu hari raya yang harus dikenang terus oleh bangsa Israel.  Keluarnya bangsa Israel dari Mesir menandai dimulainya sejarah perhitungan penanggalan bangsa Israel sebagai satu bangsa yang merdeka.
Setelah bangsa Israel terlepas dari perbudakan Mesir ini, Tuhan memerintahkan agar bangsa ini  merayakan 7 hari raya tahunan atau 7 Sabat Tahunan.  7 Sabat Tahunan ini adalah upacara tambahan selain perayaaan Sabat hari ketujuh, yang harus dirayakan setiap minggu/pekan.  Setiap tahun bangsa Israel harus tiga kali datang ke tempat yang ditentukan oleh Allah untuk merayakan 7 hari raya Sabat tahunan itu (Imamat 23:1-4; Ulangan 16:16).
HARI-HARI RAYA APA SAJA YANG HARUS DIRAYAKAN ITU?I.                    Hari Raya Paskah hari ke-14 bulan pertama (Abib/Nisan) Imamat 23:5
II.                  Hari Raya Roti Tidak Beragi hari ke-15 s/d hari ke-21 (7 hari) dari bulan pertama (Abib/Nisan) Imamat 23:6-8
III.                Hari Raya Hulu Hasil hari ke-16 bulan Abib/Nisan (hari sesudah Sabat) Imamat 23:11
Di bulan pertama ini bangsa Israel merayakan 3 hari raya Tahunan berturut-turut.  Kemudian,
IV.                Hari Raya 7 Minggu (Pentakosta) 7 miggu sesudah Sabat itu, yaitu dihitung hari ke-50 sesudah hari ke-16 bulan Abib/Nisan- ini jatuh di bulan ketiga, yang disebut bulan Sivan Imamat 23:15, 16
Di bulan ketiga ini bangsa Israel merayakan satu hari raya yang disebut Hari Raya Tujuh Minggu atau Hari Raya Pentakosta.
Lalu di bulan ketujuh, bangsa Israel merayakan 3 hari raya berturut-turut, yaitu:
V.                  Hari Raya Meniup Serunai hari pertama bulan ke-7 (Tishri) Imamat 23:24, 25
VI.                Hari Pendamaian hari ke-10 bulan ke-7 (Tishri) Imamat 23:27-33
VII.              Hari Raya Pondok Daun hari ke-15 s/d hari ke-21 Imamat 23:34-36
Ketujuh hari raya ini disebut Sabat Tahunan  atau hari perhentian tahunan yang harus dirayakan oleh Bangsa Israel.
LAMBANG DARI APAKAH 7 HARI RAYA ITU?Itu adalah lambang dari Yesus Kristus dan seluruh pekerjaan pelayananNya.
Setiap kali bangsa Israel merayakan ketujuh hari raya ini (ini sebelum Yesus datang menjelma menjadi manusia),  pikiran mereka ditujukan ke masa yang akan datang, yaitu ke saat dimana BAYANGAN itu akan menjadi WUJUD dalam Diri Yesus Kristus.  Yesus Kristuslah Juru Selamat yang dilambangkan dengan Anak Domba Paskah yang tersembelih itu.
Pada waktu setiap keluarga bangsa Israel menyembelih seekor anak domba yang tak bercela, dan ketika anak-anak bertanya kepada orang tua mereka, mengapa anak domba yang tak bercela dan tak bersalah ini harus mati?  Para orang tua Israel harus mengajarkan kepada anak-anak mereka turun temurun, kalau bukan anak domba yang mati, maka mereka yang harus mati.  Kematian anak domba ini menggantikan kematian manusia yang berdosa.
Nah, pada malam sebelum Yesus ditangkap lalu disalibkan keesokan harinya, Yesus melembagakan satu upacara yang harus dilakukan oleh semua orang yang percaya akan Dia.  Upacara itu disebut Upacara Perjamuan Kudus, dengan cara memakan roti tak beragi dan meminum anggur yang melambangkan tubuh Kristus yang dipecah-pecahkan dan darah Kristus yang tercurah karena dosa kita.  Setiap kali kita memakan roti tak beragi dan meminum anggur itu kita memberitakan kematian Tuhan sampai Ia datang (1 Korintus 11:26 ).
APA YANG TERJADI SETELAH YESUS MATI DI KAYU SALIB?Begitu Yesus mati di kayu salib, semua upacara bayangan di kaabah berakhir sudah, karena wujud yang dilambangkan dengan upacara-upacara itu sudah datang.  Yesus yang dilambangkan dengan anak domba Paskah itu sudah mati.  Yesus mati untuk menggenapi tuntutan Perintah Allah yang dilanggar yaitu kematian pelanggarnya.  Kematian Yesus adalah menggantikan kematian Adam dan Hawa dan kematian semua keturunan mereka termasuk Anda dan saya.  Semua kita yang lahir di bawah garis keturunan Adam dan Hawa berhutang nyawa kepada Yesus Kristus.  Oleh kematianNya,  Yesus Kristus mengadakan pengampunan atas semua dosa manusia mulai dari Adam sampai kepada seluruh keturunannya bahkan yang hidup menjelang kedatangan Yesus Kristus yang kedua kali nanti.
Nah, pertanyaannya sekarang, PERLUKAH KITA, ORANG KRISTEN MERAYAKAN PASKAH?  Jawabnya, TIDAK PERLU!  Mengapa?  Karena itu sudah dihapuskan di kayu palang!
Jika benar-benar ingin merayakan Paskah yang sejati dan bersifat Alkitabiah, maka harus ada penyembelihan anak domba.  Karena tanpa penyembelihan anak domba, maka itu bukanlah perayaan Paskah yang benar.  Pertanyaan selanjutnya, Perlukah kita sesudah Yesus mati di kayu salib menyembelih anak domba untuk merayakan Paskah?  Jawabannya, TIDAK!  Mengapa?  Karena Yesus Kristus yang dilambangkan dengan Anak Domba itu sudah mati di kayu salib, jadi sejak kematian Yesus di kayu salib, tidak perlu lagi upacara kurban sembelihan anak domba itu.  Perayaan Paskah yang terus dilakukan sesudah Yesus mati di kayu salib disebut a meaningless round of ceremony.  (Satu kegiatan acara yang tak bermakna).
Sekiranya seseorang tidak merayakan Paskah, jangan seorangpun menghakimi atau menghukum orang itu, itulah yang dituliskan oleh Rasul Paulus dalam Kolose 2:16, 17, Karena itu janganlah kamu biarkan orang menghukum kamu mengenai makanan dan minuman atau mengenai hari raya, bulan baru ataupun hari Sabat;  17 semuanya ini hanyalah bayangan dari apa yang harus datang, sedang wujudnya ialah Kristus.
Bilamana Rasul Paulus berbicara tentang makanan dan minuman atau mengenai hari raya, bulan baru ataupun hari Sabat, orang-orang Yahudi mengerti betul apa yang dimaksudkannya, Rasul Paulus tidak berbicara tentang makanan haram atau halal, ia juga tidak berbicara tentang Sabat hari yang ketujuh, tetapi ia membicarakan tentang hari-hari raya tahunan, Sabat tahunan yang didalamnya terdapat juga persembahan makanan dan minuman (lihat Bilangan 15:5, 6; Ibrani 9:10).  Semuanya itu, kata Rasul Paulus hanyalah bayangan dari apa yang harus datang, sedang wujudnya ialah Kristus.
Sekarang menjawab pertanyaan:  Perlukah Merayakan Paskah saat ini?  Jawabannya:  TIDAK PERLU MERAYAKAN PASKAH ITU LAGI!
Jika kita hendak mengenang akan kematian Yesus Kristus, maka ikuti Upacara Perjamuan Kudus sebagai sebuah upacara yang dilembagakan oleh Yesus Kristus Sendiri menjelang kematianNya (1 Korintus 11:23-26).
Salam,
Pdt. H I Missah
Silver Spring, Maryland

3 komentar:

  1. ini pelajaran yang menarik, akhirnya sekarang saya paham kenapa orang GMAHK tidak merayakan Paskah seperti kebanyakan orang kristen pada umumnya.
    tapi saya juga punya satu pertanyaan pak pendeta :
    sampai sekarang saya masih bertanya-tanya kenapa organisasi GMAHK lebih banyak mengadopsi tulisan-tulisan Ellen White, padahal dalam Alkitab sendiri sudah ada banyak nabi dan rasul yang saya rasa tulisan-tulisan mereka sudah jelas. seringkali ketika kita ingin membagi kebenaran ini dengan kebanyakan orang kristen lainnya, tapi muncul pertanyaan baru yaitu kenapa harus tulisan Ellen White? bukankah tulisan berdasarkan ayat-ayat alkitab lebih baik. bahkan parahnya sebagian orang menganggap orang Advent lebih men-Tuhankan tulisan Ellen White dari pada tulisan Alkitab itu sendiri.

    BalasHapus
  2. Ellen G white adalah seorang nabiah yang menerima penglihatan dari Allah.umat advent bukanlah mendewakan ia,namun tulisan yang ia tulis merupakan pengalaman ia pribadi dengan Allah langsung menceritkan keadaan dunia yang akan datang,dan bagaimana umat advent menghadapi masa-masa kesulitan sebelum kedatangan Tuhan Yesus yang kedua kalinya.ketika tiba saat2 terakhir kita akan dihadapkan sebuah pilihan,apakah mengikuti hukum Allah atau hukum manusia,setan sudah berusaha mengubah hukum yang murni menjadi tidak murni.Dan kini sudah banyak tertipu olehnya.saat2 terakhir,akan banyak yang saling mempersalahkan akibat kesalahan mengikuti aturan katolik roma yang penuh dengan keberanian merubah waktu dan hukum Alllah

    BalasHapus
  3. Saya Setuju dengan Pdt. H.I Missah, bahwa segala sesuatu yang tidak diperintahkan dialkitab jangan pernah kita lakukan, pada dewasa ini sejujurnya banyak gereja yang mengajarkan tidak sesuai Alkitab, seperti Natal, Paskah (Easter)terlebih lagi jika tradisi perayaan itu tercampur dengan penyembahan kaum pagan seperti natal kenapa ada santa, pohon natal apa itu alkitabiah? ternyata kalau ditelusuri dari bapa2 pemula mereka memasukkan unsur2 itu dari penyembah dewa matahari ataupun paskah kenapa ada unsur kelinci, telor paskah, ternyata itu sama dari kaum pagan, bapa2 pemula memasukan unsur2 itu dari penyembah dewi easter (dewi kesuburan) telur dan kelinci adalah lambang kesuburan. yang saya takutkan adalah pada matius yang berbicara banyak orang berseru2 karena nama Tuhan, mengadakan banyak mujizat karena Tuhan , dan mengusir setan demi nama Tuhan tetapi Tuhan Yesus bilang Enyahlah dari padaKu engkau sekalian pembuat Kejahatan karena yang melakukan kehendak Bapalah yang diterima Tuhan.
    Saya bukan dari Advent, Gereja kami mencari sesuai kebenaran Alkitab, Gereja kami berkebaktian pada hari sabat (gereja kami mengarahkan mengarahkan kesalah satu hukum Allah kel 20 ttg menguduskan hari Sabat yang sekarang gereja2 tidak melakukan salah satu hukum Tuhan ini), Gereja kami tidak merayakan natal, paskah, Gereja kami Baptis Selam karena perintah Tuhan Yesus sendiri (baptis berhubungan dengan keselamatan), Kami mengadakan perjamuan Kudus (dengan roti tidak beragi dan sari anggur yang tidak beragi sesuai perintah Tuhan), Gereja kami ada basuh kaki (Tuhan bilang jika tidak dibasuh kaki tidak akan menerima bagian dalam Dia. Gereja kami ada Roh Kudus (karena Tuhan akan membaptis dengan Air dan Roh, dan Roh Kudus yang memateraikan Keselamatan kita yang menyatakan kita adalah anak Allah. jika gereja tidak ada Roh Kudus perlu dipertanyakan..dan jika bahasa lidah diajarkan itu juga perlu dipertanyakan dan juga ketika menerima Roh Kudus menggelepar tidak sadarkan diri itu juga perlu dipertanyakan karena di Alkitab Kornelius menerima dengan kondisi sadar, rasul2 pada pentakosta juga dengan kondisi sadar). Biarlah gereja2 kembali keajaran sesuai Alkitab.

    BalasHapus